Sabtu, 23 Agustus 2008

Masa Kencan yang lebih Lama dan Angka Perceraian yang tinggi

Karena orang terlambat menikah dalam hidup mereka, kaum muda menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk berkencan, melabeli diri mereka sendiri, dan mereasakan pengalaman dunia. Banyak di antara mereka memilih untuk tidak menikah sama sekali, dan ketika pendapatan mereka naik, mereka semakin memiliki sejumlah besar discreationary cash untuk berbelanja barang-barang yang menyenangkan diri mereka. Sebagian dari mereka yang betul-betul menikah memasuki perkawinan pertama mereka dengan jumlah discreationary income dan tabungan yang signifikan yang bisa mereka gunakan untuk pengeluaran rumah dan keluarga.
Meskipun orang terlambat memasuki perkawinan mereka (dan barangkali dengan pertimbangan yang lebih cermat), angka perceraian tetap tinggi. Dari tahun 1973 samapi 1995, kemungkinan akhir perkawinana dalam perceraian selama sepuluh tahun pertama naik dari 20% samapai 33%. Lebih dari 50% dari semua perkawinan pertama berakhir dalam perceraian, seperti halnya 58% dari perkawinan kedua.
Meskipun wanita cenderung memiliki kekayaan lebih sedikit setelah bercerai daripada ketika mereka menikah, sruvei kami menunjukan bahwa wanita bercerai dinyatakan sebagai rocketer. Orang yang bercerai, bik pria maupun wanita, lebih sering makan malam di luar, membeli mobil dan pakaian, memperbaiki atau menghias rumah mereka, mengambil liburan petualangan, dan membeli pakaian dan aksesoris sebagai jalan untuk memperlancar transisi ke gaya hidup baru. Mereka adalah pangsa pasar yang penting, dengan serangkaian nilai dan kepentingan berbeda dan hubungan khsus dengan merek.

Trading Up -Michael J. Silverstein & Neil Fiske-

Tidak ada komentar: